Istora Senayan kembali menjadi saksi kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dari rekan senegara mereka sendiri, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Kedua ganda putra Indonesia tersebut tercatat pernah dua kali bertemu di atas lapangan. Uniknya, mereka bertemu di tempat yang sama, yakni Istora Senayan, Jakarta, Indonesia. Pertemuan pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terjadi saat semifinal Indonesia Open 2018 yang berlangsung bulan lalu. Saat itu, Sabtu (7/7/2018), Fajar/Rian kalah dari Marcus/Kevin dua gim langsung dengan skor 13-21, 10-21.
Peluang melampiaskan dendam didapatkan pasangan ganda putra nomor sembilan dunia itu di ajang Asian Games 2018. Namun, kekalahan justru kembali harus dirasakan oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Disaksikan ribuan penonton yang menyesaki Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28-8-2018), Fajar/Rian kembali kalah di tangan Marcus/Kevin usai melakoni pertandingan rubber game yang berlangsung sengit dengan skor 21-13, 18-21, 22-24. Kekalahan ini menjadi kenyataan pahit yang harus ditelan oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Akan tetapi, meski kalah untuk kedua kalinya dari ganda putra nomor satu dunia itu, Fajar/Rian mengaku telah memberikan yang terbaik.
Secara teknis permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang perlu diperbaiki terutama dari faktor mental mereka, bagaimana cara berpikir membaca situasi di lapangan. Pada game ketiga mereka sempat unggul 17-11, 19-16 namun akhirnya mereka dapat disamakan angkanya oleh pasangan Marcus/Kevin.
Kesempatan merebut medali Emas Asian Games XVIII tahun 2018 hilang, namun mereka masih muda. Semoga saja mereka dapat menjadi ganda tangguh dimasa yang akan datang. Kami berharap mereka dapat mencapai prestasi tertinggi di Olimpiade Tokio tahun 2020.
Selamat berjuang anak muda, doa kami selalu menyertai kalian berdua.
Kesempatan merebut medali Emas Asian Games XVIII tahun 2018 hilang, namun mereka masih muda. Semoga saja mereka dapat menjadi ganda tangguh dimasa yang akan datang. Kami berharap mereka dapat mencapai prestasi tertinggi di Olimpiade Tokio tahun 2020.
Selamat berjuang anak muda, doa kami selalu menyertai kalian berdua.
Komentar
Posting Komentar